Cara Menentukan Arah Kiblat Saat Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat - Masaali.sbh

Minggu, September 11, 2022

Cara Menentukan Arah Kiblat Saat Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat

Penting bagi seorang muslim untuk mengetahui arah kiblat sebelum melaksanakan sholat, ketentuan mengenai arah kiblat sendiri berada di kakbah yang terletak di Mekkah, Arab Saudi.

Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa : "Jika kamu hendak melaksanakan sholat maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke arah kiblat."(HR. Muslim dan Bukhori).

Ilustrasi menentukan arah kiblat
menentukan arah kiblat

Sebenarnya mudah untuk menentukan arah kiblat apabila bisa mendapati masjid ataupun mushola. Namun, bagaimana jika berada di tempat baru yang notabene sulit untuk menemukan masjid atau mushola, contohnya seperti pegunungan, hutan, pantai atau saat berada di dalam kendaraan.

Baca juga:

Cara Menentukan Arah Kiblat


Bagaimana cara menentukan arah kiblat?, pertanyaan tersebut sering dilontarkan seseorang maupun musafir. Sebenarnya ada beberapa metode, baik melalui teknologi maupun fenomena alam yang bisa dimanfaatkan pada waktu tertentu.

1. Istiwa A'zam/Rashdul Kiblat


Metode pertama yang digunakan adalah istiwa a'zam atau rashdul kiblat. Peristiwa istiwa a'zam merupakan fenomena alam ketika matahari berada tepat di atas Mekah. Peristiwa tersebut bisa dimanfaatkan umat muslim untuk menentukan arah kiblat berdasar pada observasi.

Istiwa a'zam atau Rashdul Kiblat hanya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 27-28 Mei, pukul 16:18 WIB dan 15-16 Juli, pukul 16:27 WIB.

Menentukan arah kiblat dengan metode Istiwa a'zam bisa menggunakan tongkat atau benda yang lurus, kemudian tancapkan benda tersebut di atas permukaan tanah. Ketika tiba waktu Rashdul kiblat, garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

2. Menggunakan Aplikasi


Cara menentukan kiblat berikutnya yaitu penggunaan aplikasi yang berbasis di android atau ios. Hal ini adalah cara yang paling simple dan modern, sudah banyak aplikasi yang membantu menentukan arah kiblat dengan akurat, contohnya Qibla Finder, Arah kiblat, Qibla Compass, dll.

Tetapi, penggunaan aplikasi disarankan untuk selalu melakukan update sehingga dapat memeriksa akurasi dengan hasil yang meyakinkan. Salah satu kendala penggunaan aplikasi adalah sinyal, terkendala sinyal bisa menyebabkan aplikasi tidak bekerja optimal.

3. Memanfaatkan Rasi Bintang


Rasi bintang yang digunakan untuk menentukan arah kiblat adalah sabuk Orion, yaitu sekelompok bintang yang membentuk sabuk khusus dan garis geometris. Band tersebut terdiri dari tiga bintang sejajar bernama Alnitak, Alnilam dan Mintaka, yang terletak di pusat Orion dalam bentuk pemburu.

Ilustrasi rasi bintang Orion (alnitak, alnilam dan mintaka)
Menentukan arah kiblat dengan rasi bintang alnitak,alnilam dan mintaka

Sebenarnya penggunaan sabuk Orion untuk menentukan arah kiblat belum tepat benar. 

Alasan pertama, karena bintang dapat bergerak, meskipun pergerakannya secara teratur dan dapat diprediksi.

Kedua, menggunakan sabuk Orion untuk menentukan arah kiblat, harus saat orion berada di atas kepala kita. Karena ketika sabuk Orion tepat di atas kepala, sabuk Orion terlihat membuat garis di langit (Alnilam, Alnitak dan Mintaka) yang menunjukkan arah kiblat.

Alasan ketiga, Orion hanya bisa berada di atas kepala kita karena terletak di equator langit dan hanya bisa menunjukkan arah kiblat ketika di lihat dari equator bumi.

Catatan, hanya beberapa negara saja yang terletak di equator bumi, seperti : Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Papua Nugini, Maldives dan Maladewa.
Di sebagian Benua Afrika, yaitu : Kenya, Uganda, Congo serta Gabon.
Di Benua Amerika, yaitu : Ecuador dan Colombia.

Negara-negara tersebut lah, sabuk Orion bisa berada di atas kepala pengamat. Tetapi, tidak semua negara tersebut menunjukkan arah kiblat, hanya Maldives dan Maladewa saja, sabuk Orion bisa menunjukkan arah kiblat.

Negara seperti Malaysia, Indonesia, Singapura dan Brunei. Sabuk Orion memiliki kesalahan kurang lebih 12° dari arah kota Mekkah. Jadi, Menggunakan bintang sabuk Orion untuk menentukan arah kiblat masih kurang tepat, hanya kurang.

4. Memanfaatkan Pohon yang Tumbuh Lumut


Metode ini bisa digunakan para pendaki atau seseorang untuk menentukan arah kiblat ketika mereka berada di gunung maupun hutan.

Pada dasarnya, lumut hanya tumbuh saat tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Memanfaatkan lumut untuk menentukan arah kiblat cukup mudah dilakukan.

Karena biasanya, jika ada lumut yang tumbuh di salah satu sisi pohon, maka sisi tersebut adalah timur. Hal ini disebabkan oleh ketika matahari terbit, bagian pohon yang tidak terkena sinar matahari memiliki suhu yang relatif lembab dan rentan ditumbuhi lumut. Itulah sebabnya, sisi yang tidak terkena matahari adalah timur, sedangkan sisi sebaliknya adalah barat.

Menentukan Arah Kiblat Ketika Sholat dalam Kendaraan


Merujuk pada firman Allah SWT, Q.S Al-Baqarah ayat 115, yang berbunyi:

وَلِلَّهِ ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: "Dan milik Allah arah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh Allah maha luas dan maha mengetahui."(115)

Firman di atas menunjukkan bahwa, ketika seseorang sedang bepergian menggunakan kendaraan dan tidak memungkinkan untuk turun serta mencari arah kiblat, maka hendaknya orang tersebut sholat menghadap sesuai arah laju kendaraan.
Contohnya: saat berada di pesawat, bus, perahu, kereta, dsb.









Tidak ada komentar: