Kisah ini berawal dari keluhan orang yahudi kepada Umar bin Khattab yang rumahnya digusur oleh Amr bin ash.
Amr bin ash adalah orang yang dipilih Khalifah Umar bin Khattab menjadi gubernur di Mesir. Amr bin ash merupakan orang yang bijak, cerdik, pandai berargumen serta ahli dalam strategi perang.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Amr bin Ash ditunjuk untuk menjadi pemimpin perang umat muslim sebagai upaya pembebasan Mesir dari cengkraman Romawi.
Setelah berhasil menaklukan Mesir, Umar bin Khattab menunjuk Amr bin Ash menjadi gubernur Mesir baru.
Banyak kebijakan baru untuk membangun pengaruh islam di Mesir setelah Amr bin ash memimpin.
Salah satu kebijakan tersebut adalah pembangunan fasilitas umat muslim, contohnya Masjid maupun sarana pendidikan.
Keluhan Seorang Yahudi kepada Umar bin Khattab Karena Rumahnya digusur oleh Amr bin ash
Kisah Umar bin Khattab dan Amr bin ash,terhadap yahudi yang rumahnya digusur oleh Amr bin ash. Ivabalk/pixabay |
Kisah berawal dari seorang yahudi yang bertanya kepada seseorang untuk menemui Khalifah Umar bin Khattab. Padahal orang yang ia tanya tadi adalah orang yang dia cari yaitu Umar bin Khattab.
Yahudi berkata "permisi, apakah Bapak tahu yang namanya Khalifah Umar bin Khattab?"
Umar berkata "ya, saya tahu"
"Dimana istana beliau?" tanya yahudi tersebut.
Umar menjawab "istananya ada diatas lumpur".
"Apa baju kebesaran beliau?" tanya yahudi lagi.
Umar menjawab "baju kebesarannya adalah takwa dan malu".
Semakin bingung yahudi bertanya lagi "apakah dia punya banyak pengawal? Siapa saja?".
Umar menjawab " iya, dia punya banyak pengawal, yaitu anak yatim piatu, fakir miskin dan janda-janda tua yang butuh pertolongan".
Semakin pusing dengan jawaban yang diberikan, lalu yahudi bertanya lagi "lantas dimanakah beliau?"
"Dia dihadapanmu, saya Umar bin Khattab" jawab Umar kepada yahudi.
Mengetahui bahwa orang yang ditanya itu adalah Umar bin Khattab, gemetar tubuh yahudi tersebut karena paras Umar bin Khattab yang begitu besar.
Bahkan Rasulullah mengungkapkan bahwa Umar bin Khattab memiliki satu langkah kaki lebih luas daripada dua langkah kaki orang lain.
Setelah yahudi mengetahui bahwa ia adalah Khalifah Umar bin Khattab maka yahudi pun menyampaikan keluhan kepada sang khalifah.
Yahudi berkata "Ya Amirul mukminin, aku meminta keadilan darimu. Utusanmu yang bernama Amr bin ash ingin mendirikan masjid, tetapi lahan tempat tersebut adalah milikku".
"Aku tidak mau menjualnya karena disitu juga berdiri rumahku, sekarang aku tidak punya tempat tinggal karena sudah digusur oleh gubernur Anda yaitu Amr bin ash".
Mengetahui perbuatan utusannya, lantas Amirul mukminin menyuruh yahudi tersebut untuk mengambil tulang unta di tempat sampah.
"Ambil tulang itu, lalu bawa kemari" perintah Umar bin Khattab.
Dengan wajah bingung diselimuti ketakutan yahudi pun mengambil dan memberikan tulang unta kepada Umar bin Khattab.
Lantas Umar bin Khattab mengambil sebilah pisau dan menggoreskannya ke tulang, dan berkata "ambil ini dan berikan kepada Amr bin ash selaku utusanku"
Makin kebingungan yahudi berkata "wahai Amirul mukminin, saya kesini ingin meminta keadilan bukan tulang yang diberi goresan".
"Sudah lah berikan saja pada Amr bin ash" kata Umar bin Khattab dengan suaranya yang tegas.
Karena takut, yahudi pun segera pulang ke Mesir dengan membawa tulang beserta goresan dari Umar bin Khattab.
Sesampainya di Mesir, yahudi menyampaikan amanah dari Umar bin Khattab kepada gubernur Amr bin ash.
"Wahai gubernur, Amirul mukminin memberikan amanah kepadaku untuk menyampaikan pesan berupa tulang beserta goresan ini untukmu" ungkap yahudi kepada Amr bin ash.
Setelah melihat tulang tersebut, Amr terdiam dan berpikir bahwa Amirul mukminin sengaja memberikan pesan ini kepadanya.
Tubuh gemetar dan menangis karena Amr bin ash menyadari bahwa dirinya telah berbuat salah dan berdosa.
Semakin dibuat bingung dengan sikap gubernur maupun Khalifahnya, yahudi bertanya pada Amr bin ash.
"Wahai Bapak gubernur, mengapa engkau menangis setelah melihat goresan tulang dari Amirul mukminin?" tanya yahudi tersebut.
"Ketahuilah engkau wahai yahudi, Amirul mukminin mengingatkan ku agar tidak tamak, tidak sombong akan kekuasaanku saat ini".
"Karena pada dasarnya ketika aku sudah mati nanti, tubuhku juga akan menjadi tulang belulang seperti ini" terang amr bin ash dengan tangisan dimatanya.
Menyadari dosa dan kesalahan yang ia buat maka rencana pembangunan masjid yang sudah berjalan dibatalkan oleh Amr bin ash.
Kemudian Amr bin ash menyuruh orang-orang untuk membereskan bahan bangunan masjid dan memerintahkan untuk membangun kembali rumah yahudi yang sudah dia gusur sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar