Pengertian Hukum Bacaan Ghunnah
Dalam ilmu tajwid ada yang namanya hukum bacaan ghunnah. Ghunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang hanya memiliki dua huruf saja, yaitu mim dan nun bertasdid.
Hukum bacaan ghunnah panjangnya 1 alif dua harakat. cara membacanya yaitu dengan menekan huruf nun atau mim bertasdid selama dua ketukan/dua harakat dengan suara mendengung dari pangkal hindung.
Hukum bacaan ghunnah akan sempurna apabila dibaca mendengung dari pangkal hidung. Akan Tetapi, hukum bacaan ghunnah masih memiliki beberapa tingkatan apabila seseorang belum bisa membaca dengung dari pangkal hindung.
Pertama, apabila pembaca belum mampu membaca ghunnah dengan sempurna, maka boleh dibaca idgham. Kedua, apabila masih belum mampu juga, maka bisa dibaca ikhfa. Ketiga, apabila pembaca belum mampu membaca ghunnah dengan cara ikhfa, maka boleh dibaca selayaknya huruf berharakat saja.
Contoh-Contoh Hukum Bacaan Ghunnah dari Al-Qur'an
1. Q.S Al-Baqarah ayat 270
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ ۗ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Keterangan: Pada kata فَإِنَّ terdapat huruf nun bertasdid yang merupakan salah satu dari ghunnah, maka sebaiknya dibaca dengung.
2. Q.S Al-Baqarah ayat 210
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن يَأْتِيَهُمُ ٱللَّهُ فِى ظُلَلٍۢ مِّنَ ٱلْغَمَامِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَقُضِىَ ٱلْأَمْرُ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ
Keterangan: terdapat huruf mim bertasdid pada kalimat ظُلَلٍۢ مِّنَ maka cara bacanya adalah dengung.
3. Q.S An-Naba ayat 1
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
Keterangan: terdapat huruf mim bertasdid pada kata عَمَّ di surat An-Naba ayat 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar