Wayang merupakan seni warisan budaya masyarakat Indonesia. Pengertian wayang bisa diartikan sebagai sebuah kesenian pertunjukan rakyat yang dimainkan oleh seorang dalang dan diiringi suara gamelan.
Istilah “wayang” sendiri berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas Sang Kuasa. Tapi ada juga yang mengatakan “wayang” berasal dari teknik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di layar.
Cerita pewayangan biasanya mengadopsi kisah Mahabarata dan Ramayana yang mengandung filsafat serta kebudayaan Hindu.
Namun, setelah berkembangnya agama Islam di Indonesia cerita pewayangan beralih menjadi media dakwah Walisongo, terutama Sunan Kalijaga.
Kisah populer dalam cerita pewayangan islam diantaranya Babad Alas Glagah Wangi, Jamus Kalimasada, Petruk dadi Ratu, Pandu Pragola, Semar Ambarang Jantur, Mustaka Weni dan Dewa Ruci.
Di Indonesia sendiri ada 4 jenis wayang yang terkenal sampai sekarang, yaitu wayang kulit, wayang golek, wayang wong dan wayang purwa. Untuk mengetahui lebih lanjut pengertian serta penjelasannya, simak ulasan berikut ini.
Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni pertunjukan pewayangan tradisional yang terbuat dari kulit hewan maupun tumbuhan. Jadi, betuknya berupa pipih dan tipis tidak semacam boneka.
Pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu kesenian paripurna, karena didalamnya terkandung seni suara, seni musik, seni tutur, seni lukis dan juga seni sastra.
Walinsongo menjadikan wayang kulit sebagai media dakwah penyebaran islam. Hal tersebut dinilai efektif sebagai objek penerangan, dakwah, hiburan, pemahaman filsafat dan pendidikan yang dimainkan oleh dalang.
Wayang Purwa
Wayang kulit purwa terbuat dari bahan kulit kerbau yang ditatah dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pedalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari tuding dan gapit.
Purwa berarti awal, wayang purwa diperkirakan mempunyai umur yang sangat tua daripada jenis wayang kulit lainnya. Probabilitas mengenai berita benarnya wayang kulit purwa dapat dilihat dari prasasti di abad ke 11.
Wayang kulit purwa sendiri terdiri dari beberapa gaya atau gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaran, Ngayogjakarta, Banyumasan, Jawa timuran, Kedu, Cirebon, dan lain-lain. Semuanya memiliki ciri khas masing-masing disetiap daerah.
Wayang wong
Pengertian Wayang Wong/Wayang Orang. Digolongkan ke dalam bentuk drama seni tari tradisional. Berbeda dengan pentasan wayang lainnya, Wayang Wong adalah sebuah pertunjukan wayang yang tokohnya dimainkan oleh manusia.
Wayang wong tidak hanya menyajikan hiburan dalam pementasan, namun juga menyampaikan pesan moral untuk bisa diserap oleh para penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan wayang wong.
Di dalam pementasan wayang wong juga menyajikan seni drama, seni musik, seni suara, seni sastra, seni tari dan seni tutur.
Wayang golek
Wayang Golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Barat. Orang yang pertama kali menbuat wayang golek merupakan Sunan Kudus.
Penyebaran wayang golek diketahui dilakukan oleh Raden Patah, dari kesultanan Demak. Beliau memanfaatkannya sebagai media dakwah di Jawa Barat, tepatnya saat memegang kendali di pemerintahan kesultanan Cirebon.
Fungsi pementasan wayang golek tergantung pada permintaan penyelenggara, terutama para bangsawan pada waktu itu. Pergelaran tersebut untuk keperluan ritual khusus atau hanya sebagai hiburan.
Selain itu ada juga pertunjukan wayang golek yang sifatnya ritual, meskipun sudah jarang di pentaskan. Misalnya upacara sedekah laut dan sedekah bumi, yang diselenggarakan setiap tahun sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar